Screen time sehat menjadi tantangan utama orang tua muslim di era digital modern ini. Kemajuan teknologi memaksa kita menemukan keseimbangan antara manfaat digital dan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, diperlukan strategi bijaksana dalam mengelola waktu layar anak.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak usia 2-5 tahun sebaiknya menggunakan layar maksimal satu jam setiap hari. Sementara itu, anak di atas 6 tahun memerlukan batasan waktu yang konsisten dengan prioritas tidur, aktivitas fisik, dan interaksi sosial. Namun, sebagai muslim, kita juga perlu mempertimbangkan aspek spiritual dalam pengaturan ini.
Pertama, tetapkan jadwal screen time yang tidak bertentangan dengan waktu shalat dan mengaji. Kedua, pilih konten edukatif yang sejalan dengan nilai-nilai Islam seperti yang diterapkan di SMPIT Thariq Bin Ziyad dalam program digital classroom mereka. Ketiga, libatkan anak dalam aktivitas offline seperti membaca Al-Quran, bermain dengan teman, atau membantu pekerjaan rumah.
Selain itu, orang tua harus menjadi teladan dalam penggunaan gadget yang bijaksana. Hindari menggunakan ponsel saat berkumpul dengan keluarga atau selama makan bersama. Sebaliknya, manfaatkan teknologi untuk hal-hal positif seperti mendengarkan murottal atau aplikasi pembelajaran agama.
Screen time sehat bukan berarti melarang teknologi sepenuhnya, melainkan menggunakannya secara bertanggung jawab. Dengan panduan yang tepat, kita dapat membesarkan generasi muslim yang cerdas digital sekaligus berkarakter islami. Ingatlah bahwa kualitas interaksi lebih penting daripada kuantitas waktu yang dihabiskan di depan layar.
Comments are closed